KEBERADAAN Humas kian penting dan strategis bagi sebuah institusi. Dengan berbagai peran yang dimainkannya, Humas bisa menjadi garda terdepan bagi sebuah institusi. Bukan saja dalam hal menjembatani hubungan institusi dengan masyarakat, tetapi juga dalam membuat citra positif institusi tersebut, termasuk juga mempertahankan citra tersebut.
Karena sebaik apapun yang dilakukan oleh sebuah institusi, kalau masyarakat tidak mengetahuinya seolah institusi tersebut tidak berbuat apa-apa. Tentu saja hal ini bisa menimbulkan citra buruk bagi institusi tersebut. Apalagi kalau institusi tersebut sedang kena masalah, termasuk jika yang kena masalah personalnya, maka kalau tidak segera dinetralisir oleh humas, maka citranya akan semakin terpuruk.
Untuk membangun citra baik, termasuk untuk bisa terus mempertahankan citra tersebut, maka partner efektif bagi humas adalah pers atau media massa. Karena itu humas harus bisa membangun relasi yang baik dengan kalangan media. Hal ini bisa dilakukan dengan memberi pelayanan yang baik kepada wartawan yang membutuhkan informasi, atau secara rutin melakukan kunjungan ke institusi media ataupun kepada personalnya. Bahkan kadang-kadang di luar urusan kedinasan juga perlu terus dijalin komunikasi, apakah hanya sekedar say hello, silaturahmi ke rumah (termasuk jika ada hajatan), atau kadang mengadakan kegiatan santai bersama.
Sedang dalam membangun citra institusi, humas harus berusaha agar institusinya sering muncul di media, tentu saja dengan berita positif. Kalaupun sempat muncul pemberitaan negatif/miring tentang institusi tersebut, maka humas harus segera melakukan counter.
Banyak yang bisa dilakukan untuk membuat citra positif sebuah institusi. Antara lain dengan tampilnya institusi, atau personal di institusi tersebut di media massa. Untuk itu antara lain bisa dilakukan dengan:
1. Melalui rubrik opini
2. Melalui berita:
a. Mengirim pers release ke media massa (berisi tentang sebuah kegiatan, atau statemen pimpinan/kabag
humas untuk menanggapi suatu masalah).
b.Mengundang wartawan untuk memberikan keterangan pers (terkait dengan kegiatan atau statemen yang
akan diberikan, atau counter pemberitaan negatif).
c. Mengadakan even yang layak diliput wartawan (bentuk even bisa untuk internal, tetapi lebih menarik
jika untuk publik).
d. Memberikan tanggapan atas pendapat atau suatu berita (bisa melalui pers release maupun mengundang
wartawan).
3. Membuat Surat Pembaca.
Surat pembaca (di KR namanya Pikiran Pembaca) termasuk media efektif untuk menyampaikan
informasi maupun membuat citra positif. Tanggapan berita juga bisa disampaikan melalui surat pembaca.
Begitu juga tanggapan dari surat pembaca yang sudah dimuat.
4. Membuat media massa sendiri, baik untuk memuat berita maupun artikel opini, misalnya bulletin,
brosur, atau laporan berkala.
5. Membuat website (sekarang hampir tiap institusi mempunyai website). Agar website banyak
pengunjungnya, maka perlu disosialisasikan/dipromosikan. Bahkan tak jarang website sebuah institusi
menjadi referensi bagi para wartawan.
(Drs.Ahmad Luthfie,SAg - Wapemred KR)
Begitu besarnya peran seorang Humas. Ternyata wawasan dan keterampilan tentang jurnalistik sangat dibutuhkan untuk seorang Humas ditengah kompetisi usaha yang semakin ketat.
Bagaimana seorang Humas dapat mengemas sebuah berita, informasi yang efektif yang dapat membangun citra positif tentang perusahaan/lembaga/intansinya kepada masayarakat luas.
Dapatkan rahasia teknik penulisan berita, artikel dan feature hanya di Pelatihan Eksklusif Jurnalistik
tanggal 25 dan 26 April. Anda akan dipandu langsung oleh para pakarnya.